Blockchain Crypto & NFT Indonesia

7 Alasan Kenapa Programmer Perlu Belajar Blockchain

blockchain - kenapa perlu dipelajari

 

Kenapa sih programmer perlu belajar teknologi blockchain ?

Apa sih bedanya teknologi blockchain dan Bitcoin (kripto) ?

Vexanium.com public blockchain Indonesia dalam waktu dekat akan meluncurkan platform blockchain di mana para programmer yang menguasai bahasa C++ (banyak dipelajari di kampus-kampus Indonesia) bisa membuat decentralized apps (Dapps) atau smart contract dengan mudah, biaya amat sangat murah dan berbagai panduan dalam bahasa Indonesia.

Bahasan tentang Dapps dan smart contract akan kita bahas lain waktu di artikel lain. di artikel ini kita akan bahas tentang alasan kenapa programmer perlu belajar blockchain.

 

Baca Juga : Kategorisasi ide startup berbasis blockchain yang bisa Anda buat

 

Blockchain adalah teknologi yang mendasari mata uang digital atau kripto seperti Bitcoin. Jadi salah satu pengaplikasian dari teknologi Blockchain adalah cryptocurrency. Jadi jangan sampai Anda bilang Blockchain = Bitcoin.

Analoginya seperti ini : Bitcoin adalah aplikasi gmail, sedangkan blockchain adalah internetnya, di mana aplikasi gmail berjalan di atasnya.

Mungkin kalian sering mendengar blockchain, tetapi mungkin hanya tahu kulit luar saja. Mungkin juga di komunitas kalian gaungnya masih kalah dari big data atau machine learning.

Berikut ini 7 alasan kenapa programmer perlu belajar teknologi Blockchain.

 

1. Manfaat Blockchain dipercaya oleh orang-orang yang jauh lebih pintar dari kita

Teknologi blockchain menjadi mata pelajaran yang banyak diminati di universitas besar di dunia, seperti MIT, Harvard, University of Tokyo dan banyak universitas lainnya, baik di jenjang S1, S2 atau public (executive education) atau berupa student club. Kelas-kelas ini diajarkan oleh profesor di bidang teknologi, profesor kriptografi, praktisi keuangan dengan pengalaman sangat panjang, educator dengan pengalaman kerja sebagai regulator finansial.

Para ahli keuangan anggota negara G20 juga sering mengungkapkan bahwa blockchain bisa digunakan untuk menciptakan ekonomi digital yang inklusif dan transparan.

“Blockchain akan melakukan sesuatu pada sistem keuangan, seperti yang dilakukan internet ke media” – Joi Ito, Harvard Business Review, Maret 2017

 

2. Teknologi Blockchain Seperti Jin yang Lepas Dari Botol, Setiap Puluhan / Ratusan Tahun Sekali

Source : Blockchain: Massively Simplified | Richie Etwaru

Blockchain ibarat “jin teknologi” yang keluar dari botol puluhan atau ratusan tahun sekali. Setiap jin ini keluar, memberikan solusi yang mengubah hidup orang banyak, sekaligus melahirkan perusahaan jenis baru.

Tahun 1400an jin itu keluar dalam bentuk mesin cetak yang dibawa oleh Gutenberg, mengubah dunia yang saat itu pengetahuan hanya dimiliki oleh segelintir orang, menjadi sangat mudah untuk membagi pengetahuan dalam bentuk buku dan membuat semua orang di seluruh dunia lebih cerdas.

Tahun 1800an, saat itu untuk membangun sebuah bangunan selalu dibutuhkan budak, sampai ditemukannya mesin uap yang menjadi kunci revolusi industri dan melahirkan perusahaan manufaktur.

Tahun 1900an, internet ditemukan, sehingga masalah jarak terselesaikan. Dengan internet kita bisa mengirim pesan dan berkomunikasi ke mana saja dan kapan saja dengan cepat. Internet juga banyak mengubah komposisi perusahaan terbesar di dunia.

“Digital is the main reason just over half of the companies on the Fortune 500 have disappeared since the year 2000.” (Pierre Nanterme, CEO of Accenture)

 

Namun dengan adanya internet, ada beberapa masalah yang muncul dan belum diselesaikan, misalnya :

  1. Perusahaan middleman di bisnis internet yang mengambil fee terlalu besar dan memiliki “daya tawar” terlalu besar (mis. penguasaan data user).
  2. Uang digital belum bisa dibilang “benar-benar” digital (natively digital) karena memiliki masalah “double spending” bisa dicopy berapa kalipun juga seperti halnya file MP3. “uang” dalam hal ini juga bisa disebut aset digital lain yang memiliki nilai, seperti saham, akta tanah, loyalty points, votes, yang mana apabila dikirimkan, maka harus dipastikan aset yang ada di si pengirim telah berkurang.
  3. Data di internet yang bisa dihack, diubah, atau dikorupsi dengan memberikan sogokan/bribe kepada database admin. Karakter database seperti ini tidak memungkinkan digunakan untuk kolaborasi suatu industri yang mana para stakeholder di dalamnya saling bersaing tetapi harus saling berkolaborasi.

Jin teknologi muncul lagi dengan memberikan teknologi blockchain dan memecahkan masalah yang muncul di era internet seperti disebut di atas.

 

3. Blockchain adalah Inovasi Yang Sangat Fundamental di Level Protocol

 

The more foundational a technology is, the more impact it can have. Blockchain technology is not a process improvement technology.” ( William Mougayar. William Mougayar, The Business Blockchain: Promise, Practice, and Application of the Next Internet Technology).

Seperti halnya SMTP adalah protocol yang digunakan untuk mengirimkan email, blockchain adalah protocol untuk menyimpan dan mengirimkan data berharga (misal.uang) melalui internet.

Ya, teknologi blockchain seperti Vexanium blockchain bukanlah sebuah inovasi bisnis model, tetapi teknologi blockchain adalah inovasi di level protocol yang memungkinkan terciptanya banyak bisnis model baru.

 

4. Blockchain Memiliki Mekanisme native untuk Menyimpan dan Mengirimkan Data Berharga

Sebelum teknologi blockchain berkembang, para developer / programmer harus membuat aplikasi dengan tergantung pada para pemilik data (atau state aggregator) seperti social media, search engine, platform ecommerce besar dikarenakan protocol HTTP tidak bisa menyimpan data (HTTP sering disebut stateless protocol). Ketergantungan pada state aggregator ini memiliki dampak aplikasi yang tidak sesuai dengan peraturan (atau mekanisme profit sharing) dari state aggregator ini bisa dimatikan begitu saja oleh pemilik platform dan menimbulkan kerugian di pihak developer.

Dengan adanya teknologi blockchain, yang memiliki mekanisme native untuk menyimpan dan mengirim data, maka developer tidak lagi tergantung pada platform state aggregator untuk membuat aplikasi.

Kemampuan untuk secara mudah mentransfer sebuah value adalah kunci dari kemajuan ekonomi dan sistem keuangan modern. Setiap kemajuan tentang bagaimana kita lebih efisien dalam mentransfer value memiliki efek domino positif yang sangat kuat.

 

Manfaat blockchain yang tidak ada di teknologi lainnya

 

Bagian dari revolusi industri 4.0

Blockchain dan AI (Artificial Intelligence) sering disebut sebagai pemimpin terdepan dalam revolusi industri 4.0.

Menurut fcanos.com  beberapa karakter revolusi industri ke 4 adalah tidak ada batas geografis, cost saving, tidak ada intermediary, service yang aman, dan programmable money. Karakter ini semua ada pada teknologi blockchain.

 

Adopsi blockchain yang masih di tahap sangat awal

Bank Indonesia sedang mengkaji digital rupiah (tentu saja enabled by blockchain) dan tahun 2020 kajiannya akan selesai.

Hampir seluruh bank sentral di dunia sedang mempelajari teknologi blockchain. (Baca : Berbagai inisiatif bank sentral dalam blockchain).

Beberapa negara mulai memikirkan zona pilot blockchain, misalnya Busan di Korea, Batam di Indonesia.

 

Peluang Ledakan Kebutuhan Programmer Blockchain di Masa Depan

Facebook baru saja (Juni 2019) mempublikasikan kriptonya sendiri dengan nama Libracoin dan akan diluncurkan di 2020. Apabila penggunaannya meluas, mungkinkah konglomerasi teknologi lainnya (Google, Amazon, dll) akan meluncurkan project blockchainnya masing-masing yang mengakibatkan meningkatnya harga programmer blockchain ?

Di tahun 2018 Linkedin melaporkan kenaikan kebutuhan posisi blockchain developer sebanyak 33 kali lipat. Sedangkan portal hired.com melaporkan kenaikan pekerjaan developer blockchain sebanyak 571% (5,7 x lipat)

Dengan meningkatnya adopsi blockchain di berbagai sektor, seperti finansial, public service, otomotif, dan semua industri lainnya, bagaimana kira2 demand terhadap programmer blockchain ?

 

Lalu Untuk Belajar Blockchain kita harus Mulai darimana ?

Saat ini di Indonesia hanya vexanium satu satu nya protocol blockchain yang menyediakan semua training blockchain berbahasa indonesia secara gratis , anda bisa membaca situs Belajar Blockchain belajar.vexanium.com , disana terlampir banyak sekali contoh contoh dan dasar dasar programmer untuk harus memulai dari mana , seperti Menginstall Nodes , mengetahui jenis jenis konsensus , menulis hello world smart contract dan lain sebagainya

 

Exit mobile version