Teknologi blockchain seperti Vexanium banyak digunakan dalam proses tokenisasi, salah satunya yang digunakan oleh Liga Basket Indonesia atau Indonesian Basketball League (IBL) di Kolektibel.com, apa sih arti tokenisasi itu?
Arti tokenisasi adalah sebuah proses berbagai bentuk aset dikonversi menjadi token yang dengan mudah bisa dipindahkan, disimpan dan direcord di dalam blockchain. Tokenisasi merupakan istilah dari konversi sebuah value dari suatu object (mis.lukisan, atau carbon credit) menjadi sebuah token yang bisa ditransfer dan dimanipulasi di dalam sistem blockchain.
Teknologi blockchain sangat menjanjikan dan diperkirakan akan mentransformasi sebagian besar aset finansial model-model teknologi karena sifatnya yang transparan, tidak bisa diedit dan struktur distribusinya. Manfaat teknologi blockchain ada banyak dan salah satunya adalah tokenisasi.
Dengan tokenisasi, teknologi blockchain bisa secara dramatis menambahkan likuiditas ke pasar yang sebelumnya sangat kekurangan likuiditas.
Salah satu bentuk tokenisasi adalah NFT (Non Fungible Token)
Baca juga :
Regulasi blockchain dan NFT di Indonesia
Tokenisasi
Tokenisasi adalah proses di mana berbagai bentuk aset dikonversi menjadi sebuah token yang bisa dipindahkan, disimpan dan direkam di dalam blockchain. Tokenisasi merupakan istilah dari konversi sebuah value dari suatu object (mis.lukisan, atau carbon credit) menjadi sebuah token yang bisa ditransfer dan dimanipulasi di dalam sistem blockchain.
Contohnya, Bitcoin sebenarnya merepresentasikan tokenisasi dari kekuatan komputasi dan penggunaan listrik menjadi sebuah alat pertukaran (medium of exchange).
Teknologi blockchain di sini adalah sebuah platform atau sistem yang memiliki struktur yang memungkinkan dilakukannya jual/beli item yang sebelumnya sulit untuk diperdagangkan. Misalnya Anda tidak bisa melakukan jual beli computing power atau penggunaan listrik tanpa tokenisasi.
Melakukan trading / jual beli melalui tokenisasi memiliki banyak manfaat daripada perdagangan offline yang banyak menggunakan kertas dari segi kecepatan, akuntabilitas dan keamanan.
Bagaimana Cara Kerja Tokenisasi
Dunia ini penuh dengan berbagai aset yang sulit dibagi-bagi / dipecah-pecah dan ditransfer, di mana pembeli dan penjual biasanya dalam transaksi mengandalkan kertas yang merepresentasikan aset-aset tersebut, akan tetapi kertas banyak melibatkan perjanjian legal yang menyulitkan untuk melakukan transfer dan seringkali sulit untuk melakukan tracking. Tokenisasi membuatnya jadi lebih mudah dengan merubah semua proses ini menjadi barisan-barisan transaksi di browser blockchain.
Tokenisasi dari suatu aset bisa dibilang tidak terbatas, tetapi aset bisa dikelompokkan ke beberapa kategori
Tokenisasi dari Aset Intangible
Adalah jenis aset yang tidak memiliki bentuk fisik, misalnya copyright, carbon credit, patent, dll.
Dalam melakukan tokenisasi dari aset intangible ini, perlu dipastikan bahwa sistem model blockchain dalam melakukan transfer aset harus cocok dengan transfer model di real world. Aset intangible lebih mudah ditokenisasi karena tidak membutuhkan penyimpanan / storage dan tidak perlu dikirimkan (shipment), tetapi kadang ada perbedaan ketentuan legal yang membuat transfer menjadi tidak mudah.
Tokenisasi dari Aset Fungible
Aset fungible berarti suatu aset yang bisa digantikan oleh aset lain yang identik, misalnya emas, gandum, perak dll. Aset jenis ini mudah di tokenisasi karena mudah di broke down atau dipilah-pilah menjadi unit yang lebih kecil dengan mudah dan sebuah token bisa merepresentasikan sekelompok unit tsb, misalnya setumpuk emas.
Untuk mentokenisasi aset fungible, Anda membutuhkan layer untuk melakukan abstraksi. Di aset fungible sebuah set token di link ke komponen aset yang bisa dipertukarkan, misalnya 10 Kg emas.
Tokenisasi akan merubah bagaimana aset diperjualbelikan dengan mendemokrasikan proses dari memiliki (owning) segala sesuatu. Dengan konsep tokenisasi di dalam blockchain, kepemilikan akan mendapatkan makna baru.
Tokenisasi Untuk Aset Non-Fungible
Tokenisasi memungkinkan barang yang bersifat non fungible di dunia nyata untuk dipecah-pecah menjadi digital share (kepemilikan digital) dan diperdagangkan secara keseluruhan atau terbatas.
Barang-barang atau aset non fungible adalah barang yang tidak bisa dipecah menjadi bagian-bagian kecil di dunia nyata, tetapi tokenisasi dengan teknologi blockchain memungkinkan untuk dilakukan. Barang seni dan properti adalah dua jenis contoh tokenisasi dari aset non fungible.
Misalnya lukisan Mona Lisa yang cuma ada satu dan tidak bisa dipecah-pecah, bagian terkecil (smallest divisible unti) dari lukisan Mona Lisa, ya lukisan Mona Lisa itu sendiri.
Untuk melakukan tokenisasi dari aset jenis ini, Anda perlu menggunakan sebuah digital signature yang tidak bisa dimodifikasi. Sebuah digital token akan merepresentasikan lukisan mona lisa dan bersifat unik, tidak bisa dicopy. Token ini juga dipecah-pecah menjadi subtoken yang juga di tandatangani secara digital. Token ini bisa ditradingkan oleh publik seperti halnya saham dari sebuah lukisan asli.
Tokenisasi memungkinkan distribusi kepemilikan dari non fungible aset. Suatu hal yang sebelumnya tidak terjadi dunia nyata.