Blockchain Crypto & NFT Indonesia

Bullish vs. Bearish Market untuk Para Pemula di Cryptocurrency

Jika kamu menonton berita terkait dengan cryptocurrency, juga membaca berbagai judul serta ungguhan-ungguhan media sosial, kamu seringnya akan menemukan istilah “bearish” dan “bullish”. Kedua istilah ini digunakan dalam tipe financial markets manapun yang melibatkan perdagangan, baik itu berupa traditional stock markets ataupun cryptocurrency markets. Ketika kamu sedang melalui perjalanan investasi yang membuat jantungmu berdebar, sangat penting untuk mengerti apa arti dari kedua istilah umum tersebut dan bagaimana mereka mempengaruhimu sebagai seorang investor.

Pada umumnya, kita menggunakan istilah bullish dan bearish untuk menjelaskan negara dimana sebuat market itu berada. Secara lebih spesifik, jika market sedang mengalami uptrend (sedang mendapatkan value) atau downtrend (sedang kehilangan value). Uptrend dan downtrend ini merupakan khas reflektif dan emosi investor. Kamu akan secara khusus melihat nilai market naik di tengah-tengah berita positif, dan jatuh dalam kehadiran berita negatif. Terkadang pekerjaan lain mungkin terlibat dalam mempengaruhi sebuah market dengan cara yang tak terduga, seperti kelompok “pump and dump” (tidak direkomendasi) yang secara strategis membeli dalam jumlah besar dari sebuah mata uang untuk menaikkan harga, lalu kemudian menjual semuanya untuk mengeksekusi profit.

“Come fill the South Sea goblet full; 
The gods shall of our stock take care: 
Europa pleased accepts the Bull, 
And Jove with joy puts off the Bear.”

-Alexander Pope, 1720

The Bullish Market

Bull market digunakan untuk menjelaskan sebuat market yang sedang meningkat dalam value. Kamu akan secara khusus melihat istilah ini sering muncul ketika terdapat kenaikan harga yang konsisten dari sebuah aset. Ini menandakan bahwa kepercayaan dalam market itu tinggi, dan para investor sedang optimis terhadap negara dari market tersebut. Kamu mungkin bisa menjadi seorang bullish investor, jika kamu berencana untuk membeli dan menahan aset-asetmu untuk jangka waktu yang lama, percaya bahwa kamu akan memperoleh profit di masa depan.

Sejarah Bull Market

Bull Attacks

Masa berasalnya bull market kira-kira sekitar tahun 1714, namun terdapat banyak cerita yang beredar mengenai dimana tepatnya bull market berasal. Sebuah teori berasal dari cara seekor banteng menyerang lawannya. Banteng tersebut menundukkan kepalanya, lalu menggunakan tanduknya dengan posisi mengarah keatas untuk menikam masuk kedalam musuh. Dalam market, ini terlihat ketika market sedang rendah, dan mulai menanjak, untuk menusuk lawan keatas udara. Oleh karena itu, bull market keluar dari sebuah market yang selama ini rendah, lalu kemudia dengan cepat menanjak.

Bull Blood Sport

Teori lain berasal dari era Elizabethian di akhir tahun 1500. Sepanjang tahun ini, terdapat permainan berdarah yang disebut “bull baiting.” Ini merupakan sebuah permainan yang kejam, di mana penonton akan menyaksikan banteng yang dirantai diserang oleh sekelompok anjing. Untungnya, permainan ini diberhentikan pada tahun 1835. Jangka waktu ini bersamaan dengan awal mula dari istilah, jadi beberapa orang percaya bahwa permainan berdarah ini merupakan awal dari istilah itu dimulai.

The Bull Board 

Teori umum terakhir berasal dari The London Stock Exchange. Exchange ini dibentuk selama abad ke-17 dimana bersamaan dengan jangka waktu pembentukan awal istilah pada tahun1714. Selama awal tahun dari exchange ini, papan pengumuman, dimana, pedagang memasang penawaran pembelian saham yang disebut dengan “bull.” Ketika tidak banyak demand untuk sebuah saham, papan tersebut akan “kosong.” Masuk akal?

Bagaimana Cara Mengidentfikasi Bull Market

Bull market dapat diidentifikasi dengan beberapa faktor kunci yang berbeda, diluar dari hanya mengamati upward tren yang konsisten. Faktor-faktor ini tidak selalu benar, melainkan hanya sebuah panduan umum dari apa yang bisa mulai cari untuk mengidentifikasi bullish market.

Disini kita lihat, Bitcoin menunjukkan bullish trend yang subur

Untuk tujuan jangka panjang, kamu dapat menggunakan the day candle untuk trading platform favoritmu untuk melihat tren akhir dan dimana bull market telah berlangsung. Kamu bahkan dapat menemukan berita penting terkait dengan the bullish market dates untuk melihat bagaimana market bereaksi terhadap berbagai jenis berita yang berbeda, dan dapat lebih siap untuk menginvestasi ketika berita yang mirip terjadi.

The Bearish Market

The Bear market atau market yang “kasar”, menjelaskan tentang market yag sedang menurun dalam value. Kebalikan dari bull market, ketika kamu melihat penolakan harga yang konsisten dari sebuah aset, kamu mungkin hampir mengindentifikasi sebuah bear market. Kepercayaan dari market ini rendah yang menyebabkan banyak investor menjauhi aset.

Sejarah Bear Market

Bear Attacks

Seperti Bull Market, istilah bear market mulanya berasal pada sekitar tahun 1714. Teori pertama mengenai bear market secara terminologi berasal dari bagaimana beruang menyerang. Bayangkan sebuah beruang mengayunkan cakar besarnya kebawah, menyayat lawannya. Ini melambangkan downward tren yang kita lihat di bear market.

Bear Baiting

“Bear baiting” jatuh pada dasar pemikiran yang sama dengan teori bull. Di akhir 1500 konon dikatakan bahwa beruang akan dirantai dan diserang oleh anjing sebagai permainan hiburan. Beberapa orang percaya istilah ini berasal dari permainan ini saat permainan berdarah ini masih legal.

The Bare Board

Saat awal mula dari London Stock Exchange, ada papan dimana traders mengirimkan penawaran untuk membeli saham. Ketika permintaan saham sedang rendah, papan itu kosong dimana menciptakan istilah “bear” untuk ketika market sedang turun.

Bearskin

Di abad ke-16, menjual bulu binatang adalah cara yang layak untuk mendapatkan nafkah. Seperti banyak produk, kadang-kadang akan melibatkan perantara membantu menjual kulit beruang. Penjual-penjual cerdik ini mengambil bagian dalam praktik ini dimana mereka akan menjual bulu beruang yang sebenarnya tidak mereka miliki. Mereka hanya akan menebak harga yang harus mereka bayar kepada pemburu untuk kulit beruang. Untuk mendapatkan keuntungan, penjual-penjual ini akan memperkirakan harga untuk menjual kulit beruang ini dimana harus lebih tinggi daripada yang akan ditagih oleh pemburu.

Selama ini, slogan populer adalah “don’t sell the bear’s skin before you’ve killed them.” Seperti yang bisa kau bayangkan, ada kemungkinan besar sebagian dari penjual ini kehilangan baju mereka akibat menjual bulu mereka di bawah harga. Di awal abad ke 18, investor mulai menjual saham yang bahkan mereka tidak miliki, berharap untuk membeli saham lebih murah dibandingkan saat mereka menjualnya (short selling). Praktek short selling ini dikenal dengan “selling the bearskin” karena sejarah pada jenis aktivitas ini.

Cara mengidentifikasi Bear Market

Sebuah pasar yang bercirikan Bear Market dapat diidentifikasi dengan faktor inti dari bullish market, hanya dengan detail yang berlawanan. Kamu akan melihat nilai dari suatu aset mengalami penurunan secara konsisten. Faktor faktor di bawah ini tidak selalu tepat dalam menentukan bear market, tapi merupakan sebuah permulaan yang baik.

Bear market bisa menjadi waktu yang bagus untuk mulai menggunakan beberapa trading indicators untuk melihat jika aset mungkin dijual berlebihan (oversold). Ini memberikan kesempatan kepada investor untuk berinvestasi pada aset-aset yang menjanjikan dengan harga diskon.

Kesimpulannya, dengan melihat sejarah market trends dapat membantu dalam mengidentifikasi pasar bullish atau bearish.

 

 

 

 

Exit mobile version