Blockchain Crypto & NFT Indonesia

Kaitan Bitcoin dan Inflasi

Setiap hari Rabu, Bloomberg mengirimkan satu wartawan mereka ke toko kue kecil di Caracas, Venezuela untuk membeli kopi. Dan setiap hari Rabu, wartawan tersebut mengirimkan uang yang dipakai untuk membeli kopi tersebut ke Bloomberg dalam bentuk bolivars yang merupakan mata uang lokal. Nominal ini ditambahkan ke tabel yang dinamakan Cafe Con Leche Index dan setelah 4 tahun beginilah gambar tabelnya.

 

Harga dari kopi tersebut naik dari 450 bolivar ke 35 miliar dalam waktu beberapa tahun. Hal ini merupakan efek dari hyper-inflasi. Harga barang-barang di Venezuela menjadi berantakan dan uang menjadi tidak berarti. Carlos Hernandez, ekonom lokal mengatakan bahwa Ia terlalu takut untuk menyimpan tabungannya dalam bentuk mata uang lokal. “Saya menyimpan semua uang saya di Bitcoin. Menyimpannya di bolivars merupakan upaya bunuh diri secara finansial. Ketika Ia membeli sesuatu, Hernandez mengkonversikan Bitcoinnya dalam jumlah kecil ke dalam bolivars dan pergi berbelanja.  Pada suatu pagi, Ia mengkonversikan bitcoin sejumlah $5 ke dalam bolivar dan pergi berbelanja. “Saya pergi mencari susu di setiap toko yang saya lewati, hampir lebih dari 20 toko dan tidak ada yang menjualnya.”

Baca juga : Mengapa Bitcoin ? Sejarah Uang dari Barter ke Cryptocurrency

Hyper-inflasi tidak hanya menghancurkan nilai uang tapi juga menghancurkan ekonomi. Toko di Venezuela tidak dapat menyediakan barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari. Toko-toko mereka kosong. Tapi Hernandez belum dapat pulang ke rumah, karena Ia merasa harus membelanjakan bolivars nya sebelum nilai bolivars nya hilang. Barang-barang yang dijual juga sudah tidak memiliki tag harga. Akhirnya Hernandez mengambil beberapa barang dan kasir pun hanya mengira-ngira harga dari barang yang diambil. Venezuela merupakan contoh yang ekstrim namun hal yang sama juga terjadi di AS, Eropa dan daerah lainya (meskipun lebih lambat). Uang Anda dapat dikatakan semakin berkurang nilainya sementara barang-barang di sekitar Anda bertambah mahal. Ini merupakan konsep dasar dari inflasi dan semuanya berhubungan dengan pencetakan uang.

Apakah itu inflasi?

Inflasi adalah kondisi ketika harga naik, seperti yang terjadi di kopi di Caracas. Itu merupakan definisi secara umum dimana kita semua pasti merasakannya. Permen menjadi lebih mahal sekarang bila dibandingkan ketika Anda kecil. Bensin menjadi lebih mahal dan pelayanan kesehatan juga menjadi lebih mahal. Kita dapat melacak hal-hal seperti ini dengan menggunakan Customer Price Index (CPI) dimana index ini mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang kita gunakan sehari-hari seperti makanan, TV, tiket kereta, cukur rambut hingga pendidikan. Harga tersebut seharusnya mencerminkan rata-rata dari biaya yang dikeluarkan rumah tangga. Jadi, apakah inflasi merupakan kenaikan harga dari barang dan jasa yang kita gunakan sehari-hari? Jawabannya adalah tidak. Hal ini bukanlah benar-benar inflasi. Inflasi sendiri sebenarnya adalah peningkatan dari supply uang itu sendiri, bukan harga uang.

Milton Friedman mengatakan bahwa inflasi merupakan akan selalu ada dimana-mana di fenomena moneter artinya inflasi ada dan dapat dihasilkan oleh peningkatan jumlah uang yang lebih cepat. Apakah artinya? Artinya adalah inflasi disebabkan oleh pencetakan uang dengan meningkatkan supply uang. Kenaikan harga hanyalah produk sampingan. Coba pikirkan mengenai kejadian di Venezuela. Harga kopi yang naik gila-gilaan di Caracas tidak disebabkan oleh barista yang menaikkan harga dengan serakah namun disebabkan oleh pencetakan uang gila-gilaan yang dilakukan oleh pemerintah Venezuela. Mereka membanjiri negara tersebut dengan uang tunai sehingga membuat Bolivar kehilangan nilainya dan akibatnya Barista mengenakan harga yang lebih tinggi.

Harold Menjelaskan Inflasi

Harold merupakan seorang tukang cukur. Ia memiliki salon berukuran kecil dan setiap hari menghabiskan waktu untuk mencukur rambut orang. Kemudian ia mengambil uang di tabungannya senilai $5.000 dan tiba-tiba pemerintah mencetak uang sebesar 3 triliun dolar. Mereka menginflasikan supply uang. Sekarang, tabungan Harold tidak terlihat baik, ia memiliki uang yang lebih sedikit dari yang dimiliki sebelumnya dan menjadi lebih miskin. Dan 3 triliun tersebut juga tidak didistribusikan ke Harold. Uang tersebut diarahkan ke bank dan perusahaan besar. Harold menyadari bahwa orang-orang kaya kerap datang ke salonnya menggunakan baju baru, jam rolex dan berbicara mengenai kenaikan gaji-gaji mereka akhir-akhir ini. Lalu apa yang dilakukan oleh Harold? Harold menaikkan harga cukur rambut di salonnya. Apakah Harold menjadi serakah? Tidak. Ia hanya mengikuti permainan yang ada. Toko senjata di samping salon Harold menyadari hal tersebut dan melakukan hal yang sama. Dan begitu juga dengan toko-toko lain di sebelahnya. Kenaikan harga adalah produk sampingan dari peningkatan jumlah uang yang beredar. Pemerintah berbicara mengenai inflasi seolah-olah hal ini hanya terjadi pada harga padahal mereka menciptakannya secara sengaja.

Harga Barang Seharusnya Menjadi Lebih Murah

Harga pada dasarnya akan menjadi lebih rendah. Pada September 2020, Elon Musk mengejutkan publik dengan menjanjikan Tesla yang terotomatisasi secara penuh dengan harga lebih murah dalam waktu 3 tahun. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin karena inflasi berarti harga barang naik dan mobil seharusnya menjadi lebih mahal. Namun disinilah letak permasalahannya. Teknologi akan membuat harga barang dan jasa menjadi lebih murah. Teknologi menyebabkan adanya lawan dari inflasi yaitu deflasi. Contohnya: komputer portable IBM pertama dijual dengan harga $41.970. Sekarang kita dapat membeli laptop dengan mengeluarkan beberapa ribu dolar. Sebelumnya DVD dijual dengan harga $20, sekarang kita dapat menonton Netflix dengan biaya langganan $8.99 sebulan dan menonton ratusan film. Tesla edisi pertama dijual dengan harga $109.000 dan sekarang tim Tesla sedang mengerjakan model mobil yang akan dijual dengan harga $25.000. Komputer, smartphone, perlengkapan audio, perlengkapan fotografi dan layanan internet menjadi lebih murah.

Selain itu, teknologi juga secara masif mengurangi pengeluaran biaya perusahaan. Blockbuster sebelumnya memperkerjakan 60.000 karyawan dan membayar sewa di 9.000 lokasi di seluruh dunia. Netflix hanya memiliki 8.600 karyawan dan 18 kantor. Bahkan baju menjadi lebih murah karena otomatisasi menjadikan prosesnya lebih efisien. Hal yang pasti terjadi di dunia adalah deflasi dan the Fed melawan hal ini dengan mencetak uang. Hal ini tentu merupakan hal yang tidak berkesinambungan. Kita hidup di dunia yang pasti mengalami deflasi dengan sistem keuangan inflasi. Hal ini seperti mendekatkan ujung magnet yang sama, tidak akan berhasil.

Tapi bagaimana jika ada sistem uang disinflasi dimana tingkat penerbitan uang lebih lambat agar sesuai dengan gravitasi alami dari harga yang lebih murah? Bitcoin contohnya? Alasan ini merupakan alasan lain mengapa Bitcoin adalah uang yang sempurna untuk ekonomi digital.

Bagian terburuk dari inflasi

Terdapat efek samping tersembunyi dari inflasi yang hampir tidak dibicarakan oleh siapapun yaitu ketidaksamarataan. Inflasi merupakan penyebab terbesar dari ketidaksamarataan kekayaan di Amerika dan di seluruh dunia. Inflasi tidak hanya berada di harga yang dibayarkan oleh konsumen. Lalu berdampak kemanakah peningkatan uang yang beredar di pasaran?

Pasar saham. S&P 500 naik 441% sejak mereka berhubungan dengan mesin pencetak uang di tahun 2008. Perhatikan tabel di bawah ini yang merupakan harga rata-rata rumah di San Fransisco, meningkat 2 kali lipat dalam kurang dari 10 tahun.

Berikut adalah indeks harga untuk saham bluechip yang bahkan jarang dilirik oleh investor.

Hal inilah yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Pencetakan uang dalam jumlah besar masuk ke dalam aset. Hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dalam indeks harga konsumen. Ketika Anda mendengar ada yang mengatakan inflasi tahun ini naik hingga 1.3%, mereka salah. Kenaikan yang mereka maksudkan adalah kenaikan di harga konsumen sedangkan kenaikan harga sebenarnya berada di aset. Dan siapa yang menyimpan aset tersebut? Orang-orang kaya (orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin). Rata-rata orang yang Anda temui di jalan tidak memiliki portfolio saham yang banyak, tidak memiliki rumah, Porsche keluaran terbaru, emas, obligasi dan tentu aja mereka tidak mengetahui karya seni terbaru yang keluar di pasaran. Mereka bekerja keras untuk membayar tagihan dan makan setiap harinya. Orang-orang ini menabung sedikit demi sedikit di tabungannya untuk berjaga-jaga jika Honda Civicnya rusak. Dan apa yang terjadi dengan tabungan uang tunainya selama 10 tahun terakhir? Menurun hingga 20%.

Orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Dan tentu saja ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan harga dengan cepat salah satunya adalah industri kesehatan.

Dan berikut adalah harga dari edukasi di sekolah swasta di mana berinflasi lebih cepat dibandingkan dengan sekolah negeri.

Kita selalu berpikir inflasi sebagai kenaikan harga dari susu dan roti. Namun ada aspek yang benar-benar terdampak dari hal ini yaitu harga rumah. Berikut adalah perbandingan purchasing power dari dolar jika dibandingkan ke barang2 yang diperlukan sehari-hari (-35%) dan rumah (-53%).

 

Dengan kata lain, harga rumah berinflasi lebih cepat dari rata-rata harga konsumen. Hal ini berarti Anda memerlukan uang 2 kali lipat lebih banyak untuk membeli rumah jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu atau bahkan lebih buruk, Anda dapat meminjam uang 2 kali lebih banyak dan memiliki hutang yang banyak. Berikut adalah perbandingan inflasi harga sewa properti bila dibandingkan dengan rata-rata harga konsumen.

 

Untuk orang miskin dan orang yang berada di kelas menengah, Anda akan terus berada di tahap berkejaran dengan hidup dan harga barang-barang yang terus naik. Tapi bukankah gaji juga mengalami kenaikan? Tentu, bagi orang yang memiliki penghasilan lebih banyak.

Perhatikan chart di atas. Pada tahun 2000, upah telah melonjak untuk persentil ke-90 dan meningkat dengan stabil untuk persentil ke-75. Tapi semuanya yang berada di bawah median benar-benar stagnan selama 20 tahun terakhir. Gaji untuk kelas bawah dan menengah belum beranjak naik. Pada intinya terdapat 2 tipe orang di Amerika yaitu orang yang kaya dimana ia memiliki saham, obligasi, rumah yang bagus dan beberapa properti yang disewakan – semua hal ini meningkat lebih cepat dibandingkan inflasi. Gajinya disesuaikan karena inflasi dan mendapatkan kenaikan gaji setiap tahunnya serta kebutuhan akan kesehatannya sudah ditanggung oleh perusahaan. Orang kedua adalah orang yang tetap berjuang untuk bertahan. Tipe ini bekerja di 2 tempat namun upahnya tidak kunjung naik selama 20 tahun. Barang-barang di sekelilingnya menjadi lebih mahal dan sewa tempat tinggalnya semakin mahal. Uang ditabungannya semakin hari terus mengalami devaluasi. Orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Perlu dipahami bahwa yang salah bukanlah uang melainkan sistem yang ada. Selama uang ada, ketidakmerataan akan menjadi semakin buruk. Dan itulah mengapa kita memerlukan Bitcoin.

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Hal ini dinamakan juga dengan Cantillon Effect. Hal ini diibaratkan seperti air mancur yang dikelilingi oleh orang-orang yang haus dimanapun siapa yang berdiri paling deket dengan air mancur akan mendapatkan air paling banyak. Mereka mengambil air sebanyak mungkin, meminumnya dan membagikannya kepada yang lain dan yang lain juga akan membagikan kepada keramaian. Uang juga bekerja dengan cara yang sama, orang yang paling dekat dengan sumber uang akan mendapatkan uang dengan jumlah paling banyak. Pada skenario ini, Federal Reserve merupakan sumber uang dan siapa yang paling dekat dengan sumber tersebut? Bank.

Bank yang pertama kali akan mendapatkan akses ke uang baru di cetak. Ketika Federal Reserve meningkatkan supply uang, mereka tidak mendistribusikannya secara merata kepada penduduk di Amerika. Mereka ‘meminjamkannya’ kepada bank dimana bank akan meminjamkannya ke perusahaan publik seperti penerbangan yang membeli kembali saham mereka di pasar modal sehingga hal ini mengakibatkan inflasi kembali ke pasar modal. Bank juga meminjamkan uang tersebut ke developer perumahan sehingga rumah bisa tersewa oleh masyarakat. Hal inilah yang dilakukan oleh bank di 2008. Triliunan dolar yang baru di cetak tidak sampai langsung ke rekening penduduk Amerika dan kebanyakan hanya berdiam di bank saja, sehingga deposit yang disimpan bank di the Fed sangat tinggi.

Jadi ketika Anda mendengar kata inflasi, Anda sudah mengetahui bahwa artinya adalah supply dollar yang semakin banyak dan dengan berjalannya waktu maka nilai dari uang akan semakin mengecil seperti yang terjadi di Amerika. Jika Anda ingin membeli rumah maka Anda perlu bekerja 2 kali lipat lebih keras bila dibandingkan pada tahun 2000. Inflasi tidak mencuri uang Anda namun mencuri waktu Anda. Ini merupakan salah satu alasan mengapa orang tua Anda dapat membeli rumah seharga jauh lebih murah ketika masih berada di umur Anda sekarang namun hal tersebut merupakan hal sulit.

Uang tunai menjadi aset yang sia-sia

Tujuan keuangan Anda sekarang adalah untuk melawan inflasi. Jika Anda tidak dapat menghasilkan uang lebih cepat dari inflasi maka Anda mungkin akan memiliki hidup yang sulit. Rumah impian dan edukasi di kampus impian akan menjadi sulit dan uang tunai di bank Anda akan menjadi sia-sia. Jika Anda memahami hal ini, maka Anda kemungkinan akan menjadi lebih kaya. Jika tidak, maka Anda akan berjuang terus selama hidup Anda. Hal ini seharusnya menjadi hal yang menakutkan bagi Anda.

Bagi penduduk di Amerika, mereka kehilangan nilai dari uang mereka sebanyak 1-2% setiap tahunnya. Bagi penduduk di Venezuela, kekayaannya menghilang sedikit demi sedikit ketika ia membawa bolivar ke toko setempat. Hal seperti ini terjadi di seluruh dunia dimana bank dapat dikatakan bermain-main dengan uang. Tentu merupakan hal yang mudah untuk mengabaikan hal ini jika Anda tinggal di Amerika dan Eropa. Tapi tingkat inflasi di Argentina adalah 55%, 16% di Nigeria yang menopang ekonomi terbesar di Afrika, dan 12% di Turki dan terus naik.

Bitcoin mungkin bersifat volatil namun akan terlihat tetap ketika uang tunai yang Anda miliki nilainya berkurang sebanyak 50% setiap tahunnya. Ini adalah grafik bitcoin bila dibandingkan dengan peso argentina dimana menunjukkan bahwa bitcoin merupakan medium yang baik untuk menyimpan nilai.

Faktanya, 73% penduduk Argentina berpendapat bitcoin atau cryptocurrency merupakan medium terbaik untuk menyimpan uang mereka di iklim sekarang. Dan mungkin hal inilah yang mendasari adanya istilah bunuh diri keuangan jika penduduk Venezuela menyimpan dananya di mata uang fiat. Menyimpan dolar tidak sepenuhnya tindakan bunuh diri namun merupakan proses yang lama dan menyakitkan. Miliarder Paul Tudor Jones mengatakan bahwa jika Anda memiliki uang tunai saat ini, Anda tahu bahwa bank memiliki tujuan untuk mendepresiasi nilai dari uang Anda sebanyak 2% per tahun. Jadi kesimpulannya, keputusan untuk menyia-nyiakan nilai dari uang Anda berada di tangan Anda. Bahkan Ray Dalio yang juga seorang miliarder mengatakan bahwa uang tunai adalah sampah. Semua hal ini terjadi karena Federal Reserve dan bank sentral menginflasikan supply uang dengan mencetak uang. Dan hal ini perlu dihentikan. Karena hal inilah maka Bitcoin dapat dikatakan penting karena tidak ada seorang pun yang bisa mengubah supply. Tidak ada yang bisa menginflasikannya lebih dari 21 juta bitcoin atau menciptakan BTC baru setiap harinya. Tidak yang bisa mengambil uang Anda melalui inflasi. Bitcoin merupakan medium pertama yang di desain secara digital untuk menyimpan nilai dan kekayaan.

Emas, karya seni dan rumah

Sebagian investor sudah mengetahui bahwa dolar kehilangan nilainya sehingga mereka memiliki beberapa jumlah aset untuk melindungi diri dari inflasi. Jim Cramer dari CNBC menyebutkan bahwaada 3 hal yang dapat menjadi pelindung inflasi yaitu emas, karya seni dan rumah. Bitcoin juga dapat ditambahkan ke daftar ini. Emas merupakan alat pelindung nilai klasik dengan jumlah supply yang hampir pasti. Karya seni yang bersifat blue-chip juga memiliki sejarah dimana mereka mengalami kenaikan harga ketika disimpan dan tentu saja rumah mewah tetap dapat melindungi diri dari inflasi. Ketiga hal tersebut sama-sama memiliki kesamaan yaitu kelangkaan.

Namun dapat dikatakan bahwa Bitcoin bersifat superior terhadap emas dari berbagai aspek dan uang tunai tetap bermanfaat untuk investor karena investor tetap membutuhkan likuiditas untuk memindahkan investasi secara cepat. Intinya, jangan membiarkan inflasi mencuri uang Anda. Jangan biarkan nilai uang Anda terbuang di tabungan.

Bitcoin sebagai store of value

Store of value sendiri merupakan sesuatu yang tidak terdepresiasi seiring dengan berjalannya waktu. Biasanya medium store of value ini bersifat langka dan tidak dapat didevaluasi dengan mudah. Hal inilah yang menyebabkan Bitcoin dapat dikategorikan sebagai store of value. Hal yang terbaik dapat Anda lakukan dengan bitcoin adalah menyimpannya agar Anda terlindung dari inflasi. Meskipun bitcoin bersifat volatil namun jika ditarik dalam jangka waktu yang lebih jauh (Logaritmic chart), nilai bitcoin tetap atau bahkan meningkat secara drastis dalam 10 tahun terakhir.

Baca juga : Apa itu Bitcoin

 

Sedangkan nilai dari dolar terlihat seperti ini

 

Pada umumnya kita memiliki emas dan properti sebagai alat untuk menyimpan nilai. Tapi kita belum memiliki sesuatu yang nilai kelangkaannya menyamai bitcoin. Kita belum pernah memiliki sesuatu yang digital. Bitcoin merupakan medium penyimpanan nilai terbaik yang pernah ada dan juga mulai dikenali oleh orang banyak. Salah satu alasan banyak orang yang membeli bitcoin karena sistem keuangan yang sekarang terus mencetak uang yang berakibat pada inflasi. Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan akan mulai membeli Bitcoin.

 

Informasi lain tentang Bitcoin :

 

Trading Bitcoin : Hati-Hati Dengan 50 Jenis Kesalahan Trading ini

Belajar Trading Crypto : 10 Jebakan Yang Harus Diketahui Trader Pemula

 

 

Exit mobile version