Macro Guru Raoul Pal mengatakan bahwa berinvestasi di instrumen lain di luar Bitcoin dan industri crypto mulai kelihatan tidak ada gunanya. Di dalam interviewnya yang terbaru bersama Ash Bennington di Real Vision Finance, Pal menekankan bahwa Bitcoin merupakan satu-satunya aset yang telah menyaksikan reli jangka panjang yang sah jika dibandingkan dengan neraca Fed.
“Ini merupakan penyebab utama (key denominator) aset tersebut berada di harga yang sekarang. Dolar bukanlah denominatornya. Kita harus menggunakan neraca Fed. Ketika Anda membagi S&P dengan neraca Fed sejak 2008, S&P diperdagangkan dalam kisaran harga seperti halnya emas, real estate yang merupakan end of the range, ekuitas sendiri berada di middle of the range. Mereka pada dasarnya mengimbangi pertumbuhan neraca. Satu-satunya aset yang jelas menunjukkan perbedaan adalah Bitcoin.”
Pakar makroekonomi ini menegaskan bahwa kecintaannya pada Bitcoin tidak didasarkan pada fakta bahwa Bitcoin masih baru dan terlihat menarik tetapi karena Bitcoin secara signifikan mengungguli yang lain membuat instrumen investasi yang lain di pasar menjadi tidak berarti.
“Intinya adalah Bitcoin mengungguli setiap aset yang pernah ada di industri. Saya menyukainya bukan karena Bitcoin masih baru dan terlihat menarik namun karena Bitcoin membuat instruen lain terlihat tidak berarti. Saya tidak peduli pada value atau growth dimana saya dapat mendapatkan return sebanyak 10% jika membeli dan menjual di saat yang tepat atau keadaan dimana saya dapat menyimpan Bitcoin hingga naik 100% atau lebih. Hal inilah yang selama ini coba saya hilangkan. Pada fase di industri crypto ini, tidak ada hal lain yang penting dan industri ini tidak akan berubah. Kita memiliki banyak aliran uang yang akan masuk ke industri dan setiap orang perlu fokus pada hal ini. Mengapa saya tidak berbicara mengenai suku bunga? Terus terang saya tidak peduli karena mereka tidak menghasilkan uang untuk saya. Hasil dari pasar obligasi masih tidak sama dengan hasil dari kita menyimpan Bitcoin. Membeli dolar, tembaga, minyak atau bahkan saham Nasdaq tidak akan memberikan kita return yang sama atau lebih besar. Jadi mengapa melakukannya?”