Blockchain tipe smart contract platform banyak diprediksi bisa melewati blockchain tipe currency, salah satunya karena use case dari smart contract yang saat ini masih sangat awal dan memiliki potensi besar ke depannya.
Apa saja contoh blockchain tipe smart contract platform ? di luar negeri ada Ethereum, Tron, Polkadot. Kalau Blockchain smart contract di Indonesia ada Vexanium dengan berbagai produk decentralizednya seperti Vexwallet dan produk decentralized finance yang dibangun di atasnya seperti Vexswap.
Baca juga : Tokenisasi dan smart contract blockchain
Saat ini menurut laporan dari theblockresearch, diketahui bahwa marketcap dari project blockchain yang merupakan smart contract platform per 10 Juni 2021 sudah senilai $ 400Bn jika dibandingkan blockchain tipe currency (termasuk Bitcoin) senilai $ 750 Bn.
Menurut laporan The Block Research, tahun demi tahun kita melihat kemungkinan “one blockchain to rule them all” semakin menurun.
Apa itu smart contract platform ?
Smart contract platform adalah platform di mana developer bisa men-deploy smart contract dan decentralized app. Smart contract platform dimiliki, dioperasikan dan diamankan oleh pemegang token yang terdistribusi yang membuatnya sulit disensor dan bisa memberikan operasional 24/7.
Smart contract platform berfungsi sebagai base security layer dalam decentralized economy stack di bawah ini
Ekosistem Smart Contract Platform yang Lebih Diverse
Menurut On Lee, CTO GDP Venture, project blockchain dengan tipe smart contract platform memiliki fungsi yang lebih banyak dan ekosistem yang lebih diverse, juga aplikasi yang lebih banyak daripada blockchain tipe currency.
Berita tentang smart contract lainnya
Membuat Smart Contract Blockchain Vexanium (Teknis – Video Webinar Replay)
Apakah Decentralized Finance Lebih Besar Daripada Bitcoin ? Simak Pendapat 3 Ahli Berikut