Memahami Impermanent Loss di Decentralized Finance

impermanent loss defi

Apa itu Impermanent Loss ?

Impermanent loss merupakan risiko yang harus diperhitungkan oleh para penyedia likuiditas di protokol DeFi (Decentralized Finance) berbasis Automated Market Maker (AMM). Impermanent loss terjadi ketika harga dari salah satu aset cryptocurrency yang dilikuiditaskan mengalami kenaikan atau penurunan drastis relatif terhadap aset cryptocurrency lainnya dalam liquidity pool.

Liquidity pool sendiri berisi pasangan aset kripto dalam proporsi 50:50 yang disimpan di smart contract. Penyedia likuiditas akan mendapat imbalan berupa fee dari setiap transaksi yang memanfaatkan likuiditas tersebut. Namun ketika terjadi perubahan harga salah satu asetnya, nilai yang diinvestasikan oleh penyedia likuiditas juga berubah.

 

Contoh impermanent loss

Misalnya Bob menyuplai likuiditas senilai $1000 dengan proporsi 50% ETH dan 50% stablecoin DAI ke dalam sebuah pool. Pada saat itu, 1 ETH = $1000 dan 1 DAI = $1, sehingga Bob menyuplai 0.5 ETH dan 500 DAI. Lalu harga ETH naik 2x menjadi $2000 per ETH. Maka nilai 0.5 ETH milik Bob di pool menjadi $1000. Sementara 500 DAI tetap $500.

Jika Bob menarik likuiditasnya, maka ia hanya mendapat 0.5 ETH dan 500 DAI atau senilai $1500, padahal nilai awalnya $1000. Bob mengalami “kerugian” $500 akibat kenaikan harga ETH terhadap DAI. Namun kerugian ini bersifat sementara (impermanent) selama Bob tidak menarik dananya keluar dari pool.

Beberapa hal tentang impermanent loss:

  • Semakin besar perubahan nilai relatif antar aset di pool, semakin besar pula impermanent loss.
  • Impermanent loss terjadi pada kedua arah, baik ketika harga naik atau turun.
  • Kerugian hanya terjadi pada saat penyedia likuiditas menarik dananya keluar. Selama didalam pool, ia tetap memiliki nilai awal investasinya.
  • Penyedia likuiditas juga menerima imbalan fee sebagai kompensasi risiko impermanent loss.
  • Strategi jangka panjang lebih disarankan daripada trading jangka pendek untuk mengurangi dampak impermanent loss.

 

Cara mengurangi risiko impermanent loss

Cara mengurangi risiko impermanent loss antara lain:

  • Memilih pasangan token yang stabil, tidak fluktuatif
  • Fokus ke proyek jangka panjang, hindari trading jangka pendek
  • Lakukan penyebaran risiko (diversifikasi) ke banyak protokol/pair trading
  • Pertimbangkan proteksi asuransi jika menyuplai dalam jumlah besar, dapat melindungi penyedia likuiditas dari impermanent loss ekstrim.

Memahami karakteristik setiap protokol DeFi dan token tradable juga penting agar bisa mengelola risiko dengan baik. Walaupun menjanjikan tingkat imbal hasil tinggi (yield), DeFi tetap punya risiko yang perlu diperhitungkan, termasuk impermanent loss ini. Analisis mendalam dan manajemen risiko yang baik tetap diperlukan agar investasi aman dan menguntungkan.

Demikian ulasan mengenai impermanent loss beserta risiko dan strategi menghadapinya dalam protokol DeFi. Penyedia likuiditas perlu memahami konsep impermanent loss sebelum memutuskan menyediakan likuiditas. Analisis cermat atas pasangan aset dan kondisi pasar sangat dianjurkan untuk memperkecil potensi kerugian di kemudian hari.