Vexanium foundation adalah penyedia infrastruktur blockchain di Indonesia dan pemimpin di industri blockchain dengan berbagai macam produk decentralized finance seperti Vyndao, Vexswap, Unydex dan lain-lain, Vexanium juga meriset topik-topik seputar teknologi blockchain di luar negeri dan mengimplementasikannya di Indonesia.
Salah satu topik di industri blockchain yang menarik belakangan ini selain Decentralized Finance (DeFi) adalah Non Fungible Token atau NFT.
Berikut ini beberapa contoh dari penjualan NFT di bidang sport :
“Moment” atau highlight Le bron James nge dunk dengan melewati (kadang disebut “hammering”) Nemanja Bjelica terjual di platform NFT NBA Topshot seharga 208 ribu USD
Highlight dunk pemain Memphis Grizzlies, Ja Morant saat melawan Phoenix Suns terjual seharga 100 ribu USD
Siapa yang membeli aset NFT ?
Apakah mereka adalah fans dari artist, atau creator yang membuat NFT ? atau atlet ?
Atau orang-orang yang sedang memiliki disposable income berlebih karena membeli crypto di harga murah dan naik tinggi baru-baru ini ? dan kini menjadi spekulator yang terus mencari arena spekulasi yang baru ?
Atau orang-orang dengan dana berlebih dan tidak tahu kalau jika mereka membeli NFT dengan harga tinggi, ternyata untuk menjualnya lagi butuh waktu lama ? (trader menyebutnya “nyangkut”)
Atau mereka adalah investor crypto yang itu-itu saja dan yang membeli, adalah orang yang menjualnya untuk menciptakan FOMO dan story ?
Atau mereka adalah campuran orang-orang di atas ?
Market yang mirip seperti NFT
Orang-orang yang membeli NFT dengan harga tinggi, mungkin memiliki kemiripan karakter pasar dengan orang yang membeli tanaman hias seharga ratusan juta, sneakers, lukisan dan banyak benda art lainnya. Dan tahukah Anda harga virtual item di game seperti bandana di PUBG, pedang di Dota 2, senjata di CS Go bisa sampai 1000 USD ? atau mansion di The Sims bisa sampai 1 juta USD.
Mungkin Anda juga perlu tahu kalau kartu koleksi fisik Le Bron James Rookie Card edisi 2003-2004 bisa terjual seharga 1,8 juta USD, atau kartu fisik Mickey Mantle rookie card (pemain baseball legendaris) terbitan 1952 bisa terjual seharga 5,2 juta USD. Kalau saya coba cek di wikipedia, “list most expensive most sports card” ternyata di list tersebut ada transaksi tahun 1909, lalu “most expensive paintings” memunculkan lukisan yang umurnya sudah ratusan tahun.
Lalu apa kira-kira “utility” dari barang tersebut selain dipamerkan ?
Untuk “pedang” mungkin ada kekuatan unik tertentu. Yang lainnya ? hanya yang beli yang tahu.
Apakah trend NFT adalah bubble ?
Kalau dilihat dari angka yang dihabiskan untuk membeli NFT, mungkin saja iya, tetapi tidak semudah dan secepat itu mengatakannya sebagai “bubble” jika Anda mengetahui banyak market yang mirip dengan NFT dan market yang mirip (sport card) sudah ada sejak 1909.
Sama saja seperti siklus adopsi teknologi pada umumnya yang memiliki tahap naik dan turun, masih ingat pada tahun 2017 harga Bitcoin jatuh dari 200an juta rupiah ke kisaran 30 juta ? semua orang yang IQnya normal menyebutnya bubble pecah, namun orang-orang yang IQnya terlalu rendah, atau terlalu tinggi menyebutnya koreksi market wajar (jika melihat sejarah harga BTC dari 2011) dan memprediksi harga BTC akan naik melebihi harga tertingginya saat itu.
Sebelum kita menyimpulkan apakah harga NFT bubble atau tidak, kita lihat dulu harga di pasar primer, untuk produk NFT tertentu seperti motoGP, NBA Topshot, semuanya sangat wajar. Misalnya harga pack NFT MotoGP ada di kisaran 9 USD s/d 14 USD, sedangkan NBA Topshot di 9 USD untuk common pack s/d 250 USD untuk all star pack.
NFT : Game changer, multifacet asset
Seperti halnya cryptocurrency kebanyakan, NFT juga membingungkan untuk dipahami, termasuk oleh regulator.
Mark Cuban, entrepreneur US yang menjual broadcast.com ke Yahoo dan kini menjadi pemerhati, investor blockchain berulang kali mengatakan “NFT adalah game changer” ketika ia mengetahui bahwa NFT bisa bisa memberikan persentase revenue kepada kreatornya, berapa kalipun banyaknya NFT tsb terjual di market sekunder – atau dijual kembali oleh pembelinya. Fitur ini tidak pernah ada di jenis aset manapun.
Sedangkan crypto sebagai “multifacet asset” bisa menjadi alat bayar, bisa menjadi store of value, bisa menjadi utility juga misalnya voting pengambilan keputusan di sistem blockchain.
NFT juga bisa berkolaborasi dan memiliki simbiosis dengan Decentralized Finance atau DeFi antara lain :
- Bisa dijaminkan di decentralized finance (mis.Vyndao.com) untuk mendapatkan stablecoin loan
- Membeli dan menggunakan NFT jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan menggunakan produk decentralized finance, lebih banyak orang mengenal para kreator/influencer dibandingkan produk DeFi, sehinga NFT bisa dibilang menjadi jalan masuk untuk ke dunia blockchain
- DeFi bisa memberikan ekspansi besar dari segi utilitas, fungsi dan akses bagi NFT kepada infrastruktur finansial yang kompleks bagi NFT, lewat konsep fraksionalisasi (dipecah-pecah nilainya) dan dijual dengan harga lebih murah di decentralized exchange (seperti Unydex.com dan Vexswap.com)
- DeFi bisa memberikan tambahan likuiditas bagi NFT
- Sedangkan NFT menyediakan jenis kolateral baru dan banyak kepada DeFi. Ada beberapa project mencoba membawa real world assets sebagai jaminan di DeFi, di mana NFT berperan sebagai jembatannya.
NFT punya karakter yang mirip crypto, plus berbagai macam fungsi tambahan, termasuk use case masa depan misalnya :
- Jika Anda melihat banyak barang seni bersejarah yang hanya bisa disimpan tanpa digunakan (tidak punya utility) seperti saya contohkan di atas, dengan sederhana kita bisa bilang karena raritynya, maka NFT bisa berpotensi menjadi store of value
- Jika diterapkan di industri musik, bayangkan ada alat / wallet / app pemutar musik yang hanya bisa berjalan jika Anda menyimpan (hold) NFT dari musikus tertentu di app Anda
- Akses khusus ke pembeli NFT, misalnya bisa menonton konser gratis 4x dalam setahun selama 5 tahun ke depan. Dalam hal ini NFT menjadi seperti “loyalty card” bagi penerbitnya
- Profit sharing bagi pembeli NFT musik selama 2 tahun ke depan, spesifik untuk musik (judul) yang dibelinya
- Jika di simpan (stake/hold) bisa mendapatkan token crypto atau NFT lainnya
- Bisa dimainkan / dikompetisikan dan jika menang mendapatkan NFT baru, semakin tinggi level kompetisinya semakin tinggi/mahal level reward NFTnya
- Jika Anda tidak sempat memainkannya ? bisa Anda pinjamkan ke orang lain yang tidak Anda kenal untuk dimainkan, dan rewardnya bisa dibagi sesuai kesepakatan
NFT. Teknologi game changer dan banyak yang menyebutnya bubble karena harganya yang saat ini tidak masuk akal. Namun Anda harus bisa memisahkan “the noise” dan “the gem”, perhatikanlah fitur-fitur NFT yang tidak ada di teknologi lainnya. Salah satunya adalah kemampuan memberikan royalti bagi kreator sampai berapa kalipun NFT terjual di secondary market. Kemampuan unik ini akan membawa use case NFT kepada sustainability dari nilai NFT dan memecahkan masalah di bisnis model media dan iklan yang sudah begitu massal dan mengakar.
NFT juga akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan ekosistem blockchain. Di tahun 2021 ke depannya kita akan melihat ekosistem NFT berubah dan bergerak sangat cepat, melihat banyaknya dana investor yang dikeluarkan untuk project NFT.