Komunitas Moonbirds terguncang sebab ada perubahan harga dasar koleksi yang mengalami penurunan dari 18 ETH menjadi hanya 12 ETH setelah pengumuman resmi pada tanggal 4 Agustus. Padahal publik mengetahui jika koleksi dari Moonbirds adalah nomor sembilan terbanyak volume penjualannya pada OpenSea.
Hal ini berawal dari pencabutan hak seni komersial dari Moonbirds terhadap para pemiliknya atas koleksi NFT yang sudah dimiliki. Ini juga merupakan reaksi dari diumumkannya melalui lewat utas twitter oleh pendiri proyek, Kevin Rose. Ia menjelaskan ada pemindahan ke lisensi Creative Commons Zero (CC0) yang merupakan public domain dan kemudian menghapus klaim apa pun atas hak cipta atas kekayaan intelektual. Selanjutnya, hal ini membawa pengaruh di mana kemudian publik dapat menggunakan kembali gambar Moonbird atau Oddity.
Lebih jauh Rose juga mengungkapkan jika ia menghormati dan menghargai aturan internet dan web3. Dan akan membebaskan koleksi Moonbirds dan Oddities. Hal ini dilakukan untuk mendukung gerakan CCO.
Reaksi dari pemilik NFT beragam. Salah satunya mengungkapkan jika banyak relasinya yang menanggapi pengumuman ini dengan menjual koleksi NFT. Menurutnya, ini bukan hanya tentang lisensi CCO yang diumumkan oleh pendiri proyek, tetapi lebih kepada hilangnya kepercayaan para pemilik terhadap proyek NFT Moonbirds.
Sangat disayangkan karena keputusan peralihan lisensi ini sangat tiba-tiba tanpa melibatkan komunitas. Sementara, pendiri proyek sangat paham jika pemilik maupun komunitas juga tidak memiliki hak dalam pengambilan keputusan. Meski begitu, keputusan ini tentu membawa dampak besar terhadap pemilik dan komunitas NFT Moonbirds.
Jika kita telusuri, kita akan sampai pada suatu aturan baku di mana dalam ketentuan layanannya, pemegang NFT harus selalu tunduk pada apa pun yang diputuskan pembuatnya dalam hal ini adalah pendiri proyek dalam konteks hak komersial terkait citra NFT. Karena ketentuan inilah, pembuat Moonbirds dapat menyesuaikan lisensi secara legal tanpa persetujuan dari komunitas. Jadi, sejauh ini tidak ada keputusan yang menyalahi aturan.
Penasihat hukum Ethernity Chain NFT, Teddy Bornstein, kemudian berkomentar tentang perubahan mendadak internal Moonbirds ini. Menurutnya, pencipta telah memberi pemegang hak untuk memiliki NFT tidak berarti bahwa pemilik nantinya tidak dapat memberikan akses kepada orang lain juga. Artinya, secara jelas bahwa tidak akan berlaku hak komersial yang telah diberikan karena posisinya yang saat ini mempunyai hak yang sama pada domain public.
Hugh Heslep, Chief Operating Officer NFT Art Blocks juga memberikan tanggapan jika pada dasarnya ada perbedaan antara koleksi NFT, PFPs dan seni NFT. Dia menambahkan jika CCO bukan ide yang buruk dan mungkin sebuah upaya yang jauh masuk akal. Ini adalah konsekuensi logis jika tujuannya adalah untuk memperluas komunitas dan menciptakan aset digital yang dapat mendorong kegunaan dan nilai dari NFT itu sendiri. Dalam pandangan masyarakat luas, Moonbirds merujuk hanya pada perusahaan atau pencipta tanpa memprioritaskan nama seniman di dalam proyeknya. Itulah mengapa kemudian ia menyebut jika perubahan lisensi ke CCO ini justru masuk akal.
Inilah Berbagai Model Lisensi yang Berkembang Untuk Perusahaan NFT Blue-Chip
Seperti kita tahu, keputusan Moonbirds telah membawa dampak besar dan menjadi perbincangan global tentang pro dan kontra dari model lisensi yang berbeda.
Perlu diingat jika apa yang dilakukan Moonbirds bukanlah sesuatu yang sangat tidak tidak umum. Pada dasarnya, setiap proyek NFT bahkan NFT terpopuler sekalipun memiliki perbedaan dalam hal layanannya. Bored Ape Yacht Club (BAYC) Yuga Labs, misalnya, memberikan hak komersial tak terbatas kepada pemegangnya untuk menggunakan, menyalin, bahkan menampilkan karya seni untuk tujuan menciptakan karya turunan dari koleksi yang dibeli.
Salah satu contoh penggunaan lisensi pada bidang bisnis adalah menerapan koleksi NFT oleh pendiri restoran burger Bored & Hungry di California. Selain itu ada proyek Jenkins the Valet: The Writer’s Room yang mengubah Kera mereka menjadi wajah bisnis mereka. Dari ketentuan layanan tersebut membuka peluang besar dalam memiliki NFT dalam hal hak untuk memiliki kekayaan intelektual. Meski demikian, membangun dan memasarkan merek dari awal bukanlah hal yang mudah.
Kemudian terobosan layanan lisensi seperti CC0 hadir. Dimana, lewat ketentuan ini memungkinkan orang lain melakukan memula usaha dan pemasaran atas nama pemegang NFT. Jadi, bisa dikatakan ini merupakan layanan yang cukup menguntungkan meski banyak juga yang kecewa tentang pengumuman keputusan ini.
Lalu apa ada NFT lain yang sudah menggunakan CCO? Jawabannya, tentu ada. Salah satunya ada “The Nouns NFT”, adalah contoh dari koleksi CC0 yang terpopuler. Sekarang kita bisa melihat bahkan membeli banyak proyek turunan dan merchandise yang dibuat oleh non-pemegang yang menggunakan Intellectual Property Nouns.
Jika dilihat dengan seksama maka kita akan menemukan kemiripan dengan perangkat lunak yang memakai sistem ‘open source’. Cara kerjanya adalah ketika IP terbuka, siapa pun dapat menggunakan kembali, mengkustomisasi kembali, dan mendistribusikan gambar NFT.
Tetapi ada pula IP yang dimiliki perusahaan seperti pada NFT Doodles. Karena mutlak dipegang oleh perusahaan ini, lisensinya mencegah pemegang NFT terutama pemegang individu dari memonetisasi NFT dan sebaliknya, sistem ini memungkinkan anggota komunitas untuk mendapatkan pendapatan pasif melalui akses terbatas dan non-eksklusif ke koleksi NFT.
Proyek turunan pertama Doodle yang disetujui secara resmi adalah Noodle yang didedikasikan untuk mie. Doodlebank adalah wadah para pemegang NFT Doodle. Di sini mereka dapat berpartisipasi dalam perbendaharaan komunitas Doodle dan berbagai aktifitas seperti memberikan pendapat tentang cara menggunakan dana tersebut untuk kemajuan komunitas, kolaborasi dengan bisnis atau NFT lain, dan proyek baru yang akan dirilis.
Cryptopunks Mengenalkan Istilah Baru
Perjanjian IP CryptoPunks masih akan dimiliki perusahaan. Larva Labs pun demikian, yang awalnya mempertahankan hak kekayaan intelektual untuk kreasi mereka, mendapat pengaruh dari Yuga Labs yang telah memperoleh IP CryptoPunks dan Meebits pada bulan Maret, selanjutnya perusahaan itu meramalkan hak lisensi dari BAYC-esque.
Jika berbicara tentang proyek turunan pertama CryptoPunks, maka kita akan mengingat kampanye Tiffany & Co, di mana proyek ini disetujui tetapi tidak secara resmi berafiliasi dengan CryptoPunks. Ketika ditanya tentang pandangannya terkait CC0, Davis yang merupakan pemimpin merek CryptoPunks berkata berpendapat jika tidak semua proyek dibuat sebagai proyek CC0. Menurutnya tidak semua proyek cocok dengan aturan ini.
CryptoPunks dan Meebits sekarang akan mengikat hak IP ke NFT. Meebits memberi penjelasan jika hak IP Meebit akan berjalan dengan siapa pun pemilik saat ini, tetapi memungkinkan pemilik sebelumnya untuk terus menggunakan dan mengambil untung dari apa yang telah mereka buat dan publikasikan. Yuga Labs kemudian memiliki hak untuk membuat perubahan lebih lanjut pada persyaratan lisensi.
Sebaiknya pemegang NFT tidak perlu panik karena perubahan ini sebenarnya adalah langkah baru untuk membuka lebih banyak peluang dan melayani masyarakat dengan lebih baik.